DbClix

Sunday 14 February 2010

Di Atas Dasar Apakah Tassawuf Dibangun?


Syaikh Abdul Qadur Jailani ra mengatakan : Saya berwasiat kepadamu agar bertaqwa kapada Allah SWT dan taat kepadaNya serta melaksanakan semua zhahrinya syara’ dan keselamatan hati, kegelapan jiwa, keceriaan wajah, mengerahkan kemampuan, menahan semua penderitaan, menanggung semua rasa sakit dan kefakiran, senantiasa menjaga kemuliaan para masyayikh, bergaul bersama para saudara, selalu memberikan dan melakukan yang terbaik kepada yang lebih muda maupun yang lebih tua, meninggalkan oerdebatan dan permusuhan, memberikan belas kasih, selalu mendahulukan orang lain, tidak suka menyimpang, tidak terlalu banyak bergaul dengan orang-orag yang bukan berasal dari tingkatannya, dan selalu tolong-menolong dalam urusan agama dan dunia.


Hakikat kafakiran adalah tidak merasa butuh kepada orang semisalmu. Sedangkan hakikat kaya adalah ketika kamu sudah merasa cukup dari bantuan dan pertolongan orang lain yang semisalmu.

Tassawuf bukan hanya sekadar mengutip ini dan itu seerti katanya, dan dia telah berkata. Akan tetapi, harus mau menanggung rasa lapar, memutus semua kebiasaan, dan hal-hal yang biasa diangap baik. Kefakiran harus dimulai dengan ilmu dan diawali dengan kasih saying. Sesungguhnya ilmu dapat membuatnya menjadi liar, sedangkan kasih saying dapat membuatnya jinak.

Tassawuf dibangun atas dasar delapan perilaku :

1. Dermawan (sakha’), sebagaimana yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS.
2. Ridha, sebagaimana yang dimiliki oleh Nabi Ishaq AS.
3. Sabar, sebagaimana yang dimiliki oleh Nabi Ayyub AS.
4. Isyarat, sebagaimana yang dimiliki oleh Nabi Zakariya AS.
5. Mengasingkan diri (ghurbah), sebagaimana yang dimiliki oleh Nabi Yahya AS.
6. Memakai pakaian kasar (tassawuf), sebagaimana yang dimiliki oleh Nabi Musa AS.
7. Suka melakukan perjalanan (siyahah), sebagaimana yang dimiliki oleh Nabi Isa AS.
8. Kefakiran, sebagaimana yang dimiliki oleh junjungan dan Nabi kita Muhammad, semoga Allah SWT melimpahkan shalawat dan salam kepada beliau, saudara-saudara beliau dari kalangan para nabi dan rasul, keluarka masing-masing, sahabat masing-masing semuanya. Amien…


Futuhul Ghaib,

No comments:

Post a Comment